24-
September – 2012
Hari senin hari
yang kelabu, kejadian yang begitu tragis tlah merenggut nyawamu.
Di jalan
bulungan itu, 1 arit menusuk dadamu.
Jantungmu
tembus, tubuhmu rebah, jiwamu melayang.
Darah mu
tercucur, darahmu tumpah di bulungan.
Yang terlalu
bangganya akan suatu identitas yang fana.
Mendung tak kan
menghalangiku, berdiri di sampingmu yang sudah tak bernyawa.
Wajahmu kuning
memucat, tubuhmu kaku di selimuti kain putih.
Mengapa kau
pergi begitu cepat? Apa tak kau dengar isak tangis yang pecah dimakam mu itu?
Hanya senyuman
dan tawa itu yang masih terekam dalam memori.
Cita-cita dan
impianmu yang tinggi harus kau lepas.
Belum sempat
terwujud, namun sang waktu telah memanggil.
Nyenyaklah dalam
tidur panjangmu.
Aku tau mungkin
disana,kau telah berkata satu makna tentang kehidupan,sampai detik akhir
hayatmu.
Disana pasti
tuhan tlah mengobati bekas tusukan di dadamu,
dan tuhan memelukmu
dengan penuh kasih.
Untukmu nun jauh
disana.
Puisi ini ku
ciptakan untuk mengenang sosokmu.
Semoga kau damai
dalam kehidupan barumu yang abadi.
Selamat jalan, doaku menyertaimu.
ALAWY YUSIANTO PUTRA {ALM}
(06-JUNI-1997) RIP (24-SEPTEMBER-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar