Sabtu, 01 Desember 2012

akhir dari fantasy ku

Impian itu begitu indah seolah kau masih bersamaku.
Mengapa aku harus terbangun lagi?
Aku ini begitu lemah. Aku tak bisa menjadi kuat.
Mengapa aku masih bisa membuka mata ku lagi? Sedangkan ia telah pergi.
            Fantasy yang dulu ada, kini telah pudar,hilang,dan pergi.
            Akankah dia merasakan sakitnya kehilangan ini?
            Tangisan ini tiada hentinya membasahi pipi ini.
            Oh tuhan. Adilkah ini untukku?
            Nyatakah bahwa ia benar benar melupakan janjiku? Janjinya? Janji kita?
            Inilah akhir dari fantasy ku pergi,hilang, dan meninggalkan sejuta perih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar