Impian itu begitu indah seolah kau masih bersamaku.
Mengapa aku harus terbangun lagi?
Aku ini begitu lemah. Aku tak bisa menjadi kuat.
Fantasy
yang dulu ada, kini telah pudar,hilang,dan pergi.
Akankah
dia merasakan sakitnya kehilangan ini?
Tangisan
ini tiada hentinya membasahi pipi ini.
Oh
tuhan. Adilkah ini untukku?
Nyatakah
bahwa ia benar benar melupakan janjiku? Janjinya? Janji kita?
Inilah
akhir dari fantasy ku pergi,hilang, dan meninggalkan sejuta perih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar