Sabtu, 18 Oktober 2014

AKU TIDAK BODOH

aku tidak bodoh ,aku hanya belum pintar
aku bukannya tidak bisa , tapi aku belum bisa.
aku bukannya lamban tapi aku kalah cepat.
aku tidak ingin di sama samakan namun jangan  terlalu di beda bedakan.
Begitulah jeritan hati yang selalu terngaung menghantui ku. Mungkin orang beranggapan aku ini berlebihan tapi ini sangat penting bagiku karena ini mungkin bisa menjadikan ku stress berat.
Mengapa aku berkata seperti ini ? beginilah awalnya ~~~
Aku felisa siswa yang baru saja duduk di bangku SMA , sejak SD dulu aku terkenal menjadi siswi yang cerdas ,aku selalu mendapat peringkat pertama dan selama aku bersekolah di bangku SD aku hanya dua kali mendapat peringkat kedua. Se tamat SD aku melanjutkan sekolah ke jenjang SMP ,inilah saat yang aku tunggu tunggu mengenakan pakaian putih biru apalagi aku bersekolah di sekolah terfavorit di kota ku ,SMP berstandar internasional , aku diterima sekolah tersebut melalui jalur MIPA , tidak di sangka sangka ,menurutku ini adalah keburuntungan yang walaupun orang sekitarku tidak heran mengapa aku bisa masuk di sekolah tersebut ,karena mereka menganggapku anak PINTAR  dalam pelajaran,aku tidak begitu senang terlalu dikatakan seperti itu ,menurutku aku tidak pintar namun aku mampu dalam pelajaran tersebut.
Selama aku bersekolah di masa putih biruku ,aku tidak begitu menonjol dikelas ,apalagi di pelajaan IPA maupun matematika tidak sama sekali , jika dibandingkan saat aku SD , saat dimana aku sangat menyukai pelajaran tersebut. Saat pembagian raport ,benar aku tidak mendapat peringkat pertama ,jangankan pertama untuk masuk 10 besarpun tidak. Bukan main persaingan disekolah ku sangat ketat. Banyak siswa yang jauh sangat jauh lebih pintar dariku , yang bisa dikatakan mempunyai otak master. Mengetahui hal tersebut orangtua ku kecewa dengan nilai nilaiku ,ini sangat susah ,mendapatkan posisi 10 terbaik dikelas tersebut ,kemampuan ku hanya sebatas rata rata. Sama sekali tidak menonjol sedikitpun
Hingga berakhirnya masa putih biru ,aku tidak pernah bisa bersaing melawan otak otak cerdas mereka ,bahkan peringkat paling tinggiku hanya peringkat 16 .mengecewakan. sekarang saatnya aku akan melanjutkan sekolah ku menuju masa putih abu abu ,dimana mungkin akan lebih berat lagi.
Kini aku bersekolah di sekolah yang mungkin tidak favorit di kalangan masyarakat , dan teman teman SMPku yang lainnya kini telah bersekolah di sekolah favorit , bahkan yang kemampuannya dibawahku pun dapat bersekolah disana , apakah ada factor lainnya ?
Lupakan tentang sekolah favorit tersebut , kini aku menjalani hari hari ku bersekolah di sekolah yang aku banggakan ini ,bagaimana tidak disini aku mulai menemukan kembali “cahaya” itu . sejak awal perkenalan beberapa guru sudah memberikan kesan baik kepadaku, “ini jauh lebih baik”gumamku dalam hati.
Semenjak duduk dibangku SMA ini , aku mulai menemukan siapa aku yang sebenarnya dan apa yang aku suka dan tidak suka. Saat ini aku sangat mencintai sastra ,baik sastra Indonesia ,jepang maupun inggris. Namun yang paling menonjol adalah sastra BAHASA INDONESIA ,walaupun tidak semua materi bahasa Indonesia aku sukai tapi aku sangat senang menulis ,baik cerpen ,puisi ,bahkan novel. Aku sangat bersemangat  jika menerima tugas tersebut ,memang bahasa dalam cerpen ku maupun puisiku masih amatiran tetapi aku sangat suka menulis ,mengexplore fantasy fantasy ku menjadikannya sebuah karya. ditambah guru bahasa indonesiaku yang sabar ,bijaksana ,dan humoris .tidak lupa juga guru tersbut tetap memberikan semangat,motivasi ,apalagi saat itu  aku dan teman temanku berniat ingin menerbitkan kumpulan cerpen cerpen kami ,dan jika berhasil yang harus  pertama membacanya adalah guru kebanggaan ku tersebut. Itulah kecintaan ku terhadap sastra.  aku berniat jika tamat SMA nanti aku ingin melanjutkan kuliah dibidang sastra. Meski orang orang mengatakan ,mau jadi apa kamu mengambil jurusan itu ?seperti sedikit menyepelehkan.
 Nah disamping itu Mungkin pengalaman SMP ku yang tidak lain nilai nilai ku anjlok dibidang EKSAK masih melekat di dirku , susah untuk bangkit atau mungkin, memang karena aku tidak mencintai pelajaran pelajaran tersebut ? menurutku didalam pelajaran itu tergantung bagimana guru yang mengajar. Apakah dia sabar , baik atau membeda bedakan murid unggulan dengan murid yang kurang unggul.
Aku sempat berfikir , mengapa jarang sekali menemukan guru yang bisa memegang kunci ? bukan kunci rumah atau pun kunci mobil .seperti katakata di sebuah film yang pernah ku tonton, kunci guru ialah berusaha focus pada bakat kami ,muridnya . dan bukan pada kekurangan kami , mungkin dengan cara itu guru dan murid bisa berkomunikasi dengan baik.
senakal nakalnya seorang siswa  dimata guru, pasti mereka mempunya bakat tersendiri. Bukannya guru malah memaksakan mereka dan hanya mengunggulkan siswa yang pintar saja.
Tidak sadarkah guru membuat siswa yang kurang pintar menjadi down ? mungkin sebagian murid menjadikan nya patokan agar mereka bisa mengalahkan siswa pintar tersebut tapi  cara tanggap siswa berbeda beda, dan KEBANYAKAN siswa berfikir mengapa “musti kita ? jika hanya dia yang selalu di unggulkan?” Perlakuan guru yang seperti itu perlahan dapat membunuh murid secara perlahan ,membuat muridnya menjadi jenuh.
1 semester telah terlewat di bangku putih abu abu , dan saat pembagian raport kemarin ,aku mendapat peringkat ke 7.aku tetap bersyukur karena aku berfikir ini lah awalan untuk kembali meraih “cahaya” itu lagi’ .Kegagalanku menjadi pintar dalam bidang eksak tidak membuat semangatku menyerah untuk mengetahui pelajaran tersebut. Mungkin cara terakhir yang ku gunakan adalah belajar dengan sahabat sendiri, yang terbilang mampu di bidang eksak. Karena aku rasa jika bersama gurunya mungkin akan tetap tegang, dan jika bersama sahabat akan lebih santai.
Aku sebangku dengannya, aku akui dia memang sangat pintar tidak heran menjadi juara kelas, aku mulai banyak di ajar cara cara ,maupun rumus rumus aneh tersebut. Dan memang terbukti aku lebih sedikit mengerti akan tetapi ini tidak berjalan lama.
Tau mengapa ? aku mengira aku duduk bersama sahabatku yang pintar ,dapat mengajarkan ku banyak dalam  bidang tersebut,namun yang aku dapat hanyalah pencurigaan dari salah satu guru EKSAK tersebut. Pencurigaan mungkin bahasa nya sedikit aneh ,seolah aku seorang pencuri .iya memang mungkin guru “itu” mengira aku pencuri yang mencuri jawaban dari sahabatku yang pintar tersebut, lebih tepatnya menyontek!
Aku sangat merasa tersinggung ,aku rasa guru tersebut selama ini tidak pernah menghargai hasil hasil kerjaku ,yang walaupun aku kurang cepat dalam menjawab soal darinya. Aku tidak suka di sama samakan dengannya ,mengapa ? ia terlalu pintar untukku ,disisi lain aku juga tak ingin di beda bedakan bukan hanya aku ,namun murid lain juga mungkin merasa begitu ,karena kami memiliki kemampuan masing masing yang belum tentu ia bisa. Aku merasa terhina ,kata kataku mungkin berlebihan tapi taukah ,aku sakit hati saat itu ,rasanya aku ingin menangis. Saat Dimana guru tersebut memberikan soal untuk kami ,kemudian sahabatku telah menyelesaikannya dan guru tersebut terus mengawasiku, bagaiamana aku bisa berfikir jernih jika guru tersebut seperti itu dengan tatapan seolah ingin membunuhku dan juga tatapan tatapan temanku yg lainnya yang cukup pintar di bidang eksak ,guru tersebut terus menatapku lekat hingga untuk mengangkat wajahpun aku tak berani bukan hanya  tak berani mengangkat wajah lebih tepatnya aku sangat takut untuk bernafas saat itu ,sekujur tubuhku bergetar ,keringat dinginku mulai mengucur di keningku. Aku tidak bisa diperlakukan seperti itu ,aku adalah tipe orang yang bisa focus tanpa ada gangguan orang lain yah lebih tepatnya menyendiri. Guru tersebut benar benar menyepelehkan kemampuanku dan sama sekali tak menghargai hasil kerjaku.
Tidak semua apa yang kita harapkan mejadi yg kita harapkan.
Begitu dengan murid, mungkin mereka tidak dapat menangkap dengan baik semua pelajaran yang di muat. Bahkan murid pintar sekalipun pasti memiliki ketidak mampuan, ingat manusia pasti memiliki kekurangan.
Jadi hargailah sebagaimanapun kemampuan murid , entah itu pada bakat mereka , sebab mungkin bakat tersebut yang menjadikan mereka sukses. STOP DISKRIMINASI ANTARA SISWA UNGGUL DAN YANG KURANG UNGGUL !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar