Sabtu, 12 Januari 2013

I Love You ,MY BEST FRIEND [part1]


Tok tok tok… kintaaa!!!!!!!!!!
Kintaaa. Kintaaa !!!!!!!!!!
Berulang kali ku dengar seseorang memanggilku dan mengetuk pintuku dengan kerasnya.
Suaranya samar , mungkin karena aku masih berada dibawah alam bawa sadarku, aku begitu berat membuka kedua mataku untuk beranjak membuka pintu kamar.
Sekali lagi terdengar, “RATU KINTARA LEVANA !!!!!!! hey pesek banguunnnn”
Setelah ku telaah dan ternyata panggilan pesek itu? penyebutan huruf R yang samar samar?. Iya! suara yang begitu ku kenal “ aaaa sial, dasar cadel. Kamu merusak mimpi indahku” gerutu ku sambil teriak dari dalam kamarku.
“cepaaat buka pintunya, aku  pengen ajak kamu keluar nih” sahutnya dari balik pintu kamarku.
Ku lepaskan selimut hangatku dan beranjak berjalan menuju pintu dengan mata setengah terbuka
“clkleek” suara pintu kamarku terbuka. Dan tanpa aba aba apapun dia berteriak di telingaku “pesekkkk! Ini kamar atau kapal pecah sangat berantakan” amuknya sambil menarik hidungku yang hanya seperempat mancung ,lantas saja dia selalu memanggilku pesek.
Dia adalah “RAKA ANUGRAH DINATA” biasa dipanggil Raka, dia sahabat ku . cadel adalah panggilan akrab ku untuknya, karena memang dia tidak bisa menyebutkan huruf R dengan benar. Aku berteman dengannya dari semenjak aku TK hingga sampai saat dimana kita kini mengenakan seragam putih abu abu. Rumah ku dengannya juga bersampingan, tak heran jika kita selalu menghabiskan waktu bersama, orang tua ku dan orang tuanya juga berteman akrab.
“aaa raka raka sakit,lepasin” gerutu ku terhadapnya yang masih menarik hidungku,karena tak suka melihat kamarku berantakan. raka memang selalu begitu, ia tak suka melihat kamar yang berantakan, untuk itu setiap ia datang menemuiku dirumah dia selalu membersihkan kamarku, ya setidaknya aku bisa lebih bersantai. Walaupun sebenarnya aku tak tega terhadapnya.
“sudah cepat kamu mandi dulu sana,biar aku beresin kamar kamu” pintah raka
“bener nih? Yaudah tunggu ya” jawab ku kepadanya sambil kutarik hidungnya yang mancung ,lalu aku bergegas mengambil peralatan mandiku.
                 sesudah mandi dan berganti pakaian, aku pun kembali ke kamarku, ternyata raka masih disana dan kudapati ia sedang tertidur pulas di sova kamarku, mungkin karena ia kelelahan terlalu lama menungguku selesai mandi dan membereskan kamarku tadi.
Ku lihat di tangannya ia memegang bingkai yang sengaja ku pajang dikamarku, dalam bingkai tersebut ku pajang fotoku dan dia, ku ambil bingkai tersebut lalu ku letakkan di tempatnya semula.
Kemudian aku duduk disampingnya dan Ku pandangi  wajah polosnya saat ia sedang tertidur, ia begitu tampan. dengan mata sayu nya yang kini tertutup, hidungnya yang mancung, dan “ahh tidak ,kenapa aku? Baru kali ini aku memuji dia sangat berlebihan seperti ini. Coba saja kalau dia tau pasti dia akan GR” gerutu ku dalam hati.
“cadel bangunnn, katamu kamu akan mengajakku keluar!!” omelku sambil mencubit lengannya pelan.
“ga jadi” jawabnya singkat dengan mata terpejam, mencoba berkonsentrasi dengan tidurnya.
“uuh dasar ! kalau tau seperti ini aku ga mau bangun tadi” kesalku sambil tengah mengadahkan kepalaku ke langit langit kamarku, melihat gantungan gantungan burung origami dari kertas yang pernah ku buat bersama raka saat masih SMP.
Aku kembali mengingat masa kecilku, saat usiaku masih 4tahun dan dimana aku baru mulai mengenal raka.
Saat itu aku sedang berada di taman bermain yang tak jauh dari rumahku, aku tengah duduk di ayunan sendiri. Aku sedang bersedih, karena orang tua ku selalu keluar kota, aku selalu sepi dirumah ditinggal bersama pembantu  di rumahku yang biasa ku panggil bibi. Bibi sangat perhatian  terhadapku, dia selalu memanjakan ku dia tak pernah membiarkan ku keluar rumah sendiri ,apa yang aku inginkan selalu bibi turuti.
1 jam aku duduk sendiri di ayunan dengan mata ku yang sembab ,terdapat sebuah aliran air kecil yang menelusuri pipiku. aku menangis dengan sangat deras, tanpa ku sadari, anak lakilaki sebaya ku datang memberikanku sebuah sapu tangan birunya, ternyata dia adalah tetangga baru disamping rumahku. Yang tidak lain adalah raka.
Awalnya aku begitu kaget karena kedatangannya yang tiba-tiba tapi beberapa saat aku terdiam, dan dengan senyuman aku menerima sapu tangannya. raka tersenyum saat aku menerima sapu tangannya. Saat itulah pertama aku berkenalan dengannya ,aku dan raka pun mulai akrab dan ia sering mengajakku bermain kerumahnya bahkan mengenalkanku sebagai sahabat pertamanya kepada orang tuanya.
“hoooaaammm” aku rasa aku mengantuk setelah lama ku putar kembali memori masa kecilku bersama raka.
Ku lihat jam dindingku menunjukkan pukul  1 siang, kemudian ku lirik raka yang masih tetidur.
Aku pun tertidur lelap di pundak sahabat ku itu.**************[next part2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar