Sabtu, 12 Januari 2013

I Love You , MY BEST FRIEND [part4 END]


sedikit heran yang melihat ia sedang bermain  game disana seolah tidak terjadi apa apa.
“kintaa” panggilnya . suara yang begitu aku rindukan . ku peluk dia tak peduli dia akan berkata apa. Aku benar benar takut kehilangannya “raka kamu gapapa?” Tanya ku dengan air mata yang berderai
“kamu kenapa pesek? Jangan nangis gitu ah. Ntar tambah pesek” ejeknya berusaha membuatku tertawa.
“rakaaaa, gitu amat deh “ jawabku dengan manja dan kurangkul dia, melepas rindu ku pada sahabat ku yang amat ku sayangi ini.
                Tak lama kemudian raka mengajak ku ke pantai, aku sedikit ragu. Bukan kah dia sedang sakit? Tapi mengapa dia begitu ingin mengajakku.
Kini sampai sudah di pantai. Tiba-tiba ia memeluk tubuh ku erat,Hangat saat tangannya mendekapku lebih erat.

“aku kangen kamu kinta pesek” gumamnya yang cukup. Cukup membuat hati ini jauh lebih bahkan sangat baik.
“apalagi aku” kembali membenamkan wajahku di bahunya.
Duduk bersama di atas pasir, menyaksikan deburan ombak dan burung-burung berkicau terbang bebas tanpa beban. Masih terdiam sejak tadi hanya tangan ku dan dia yang masih saling menggenggam erat.
“kamu tau gak, aku berhasil bawa kemenangan ku buat kamu.” Ujarku sambil memandang wajahnya yang teduh
“makasih kinta. Aku tau kamu pasti bisa menepati janji itu” balasnya dengan menyimpulkan senyum manisnya.
Aku segera memperlihatkan penghargaan ku kepadanya yang kubawa tadi.
“kurasa kita musti berfoto dulu dengan ini” usulnya
“ide bagus” jawabku
Segera aku dan dia berfoto memamerkan penghargaan yang aku terima.
Foto itu sangat indah bahkan melebihi foto favoritku.
Saat sedang asyik ku mengagumi foto itu, tiba tiba raka bersender di bahuku dan menggenggam tangan ku kembali, begitu erat. “kinta maaf, raka harus pergi sekarang, raka sayang kinta” ucapnya terbata bata, dan kemudian matanya terpejam
Aku tertegun dan tak tau apa yang harus aku lakukan, entah kegilaan apa lagi yang di buatnya setelah tadi pagi membuat ku begitu cemas karena keadaannya.
“raka! Sok imut banget sih, pake manggil nama segala. Emang mau pergi kemana? Aku juga sayang kamu kok” ucap ku reflex tanpa rem
Aku terdiam aku malu, aku rasa raka akan mengejek ku sekarang. Tapi lama raka tidak merespon ku. “raka raka “ panggilku berusaha membangunkannya.
Aku sangat panic, air mata ku kini berlanjut setelah tadi pagi sudah terkuras cukup banyak. Aku tak tau apa yang terjadi. Aku mencoba menguncang tubuhnya. Tuhan, aku mohon jangan ambil raka. Kenapa begitu cepat? Aku belum menjadi penulis terkenal, dan tanpa raka aku harus melewati itu sendiri,raka seandainya kalau kamu bahwa aku mencintaimu.
*******
Kepergian raka sahabatku sekaligus orang yang aku cintai ,benar benar membuat hidupku patah. Tak ada lagi seseorang yang selalu ada untukku, raka begitu banyak meninggalkan kenangan manis dalam hidupku.
Setelah lama ku termenung, aku kembali mengingat kaset yang pernah diberikan raka padaku sewaktu di bandara. Segera ku putar kaset tersebut dan isinya
“HAI PESEK, selamat ya atas kemenangan kamu, aku tau kamu bisa jadi juara. Terimakasih udah hadir di hidupku. Kamu adalah wanita pertama dan terakhir yang aku cinta selain ibuku. Aku sayang sama kamu kinta, I love you now and until death. Mungkin sekarang aku udah gabisa nemenin kamu, ga bisa narik hidung pesek kamu. Tapi kamu udah ga manja lagi kan, aku senang. Kamu satu satunya orang yang nemenin aku nikmati hujan terakhir ku malam itu. Oh ya alasan aku kenapa ga pernah ngajak kamu liat kamarku, karena aku takut kamu liat tulisan “RATU KINTARA LEVANA” I love you di dinding kamarku.
Udah segini aja ya, terimakasih udah nemenin hari hariku. Aku sayang kamu kinta , Lucky I’m in love with my best friend” begitu isi video tersebut ditutup dengan nyanyian singkatnya
Segera ku bergegas menuju makam raka sahabatku, sesampai disana kutemukan makamnya ,kugenggam tanah coklat di makam nya yang masih basah dan ku pandangi sebuah batu nisan yang berukir namanya di sana “RAKA ANUGRAH DINATA”.
Ku letakkan bunga mawar putih di samping nisannya, dengan senyuman ikhlas. Tak terasa air mata kini mengalir lagi.
raka benar-benar pergi dan tak kembali lagi. Penyakit leukemia telah merenggut nyawanya. Semasa dia hidup aku tak pernah tau, bahwa ia sakit. Dia sangat pandai menyembunyikan ini semua.
Raka mengapa kau tak memberitauku????
Tak ada lagi yang memanggilku pesek, dan tak ada lagi yang kupanggil cadel, dan kemarin adalah foto terakhirku dengannya.
Sosok raka yang selalu menebarkan senyum kebahagiaan, rajin,perhatian dan baik itu sudah tak ada lagi selain sebuah kenangan yang masih terukir abadi.
Wait me in there, we will meet again! See you soon ,raka  I LOVE YOU MY BESTFIREND:’)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar