Sabtu, 12 Januari 2013

I Love You, MY BEST FRIEND [part2]


Setelah lama tertidur, aku pun tersadar dari alam mimpi kembali menuju alam nyataku, kurasakan hangatnya selimut membalut tubuhku, sejenak aku terdiam dan menyadari raka sudah tidak disampingku, mungkin ia sudah pulang. “dia menyelimutiku, baik sekali dia” bisik ku dalam hati dengan penuh kekaguman.
Tiba tiba ponselku berbunyi ,tanda SMS masuk. Segera ku baca isi pesan tersebut;
FROM : Cadel
“ pesekkk, jadi kerumah aku kan? Sekalian selsaikan pekerjaan novelmu yang belum selsai. Aku tunggu ya pesekku”
Setelah ku baca sms dari raka , segera aku bersiap dan pergi kerumahnya.
Sampai disana akupun memanggilnya “ CADELLL JELEK” berulang kali dan yang keluar adalah mamanya ,mamanya menyapaku
“kinta sayang, cari raka ya?” Tanya nya lembut.
“iya tante. cadel nya,,, eh salah maksud kinta raka. raka nya ada tante?” ucapku sambil menggaruk kepala ku yang sebenarnya tidak gatal.
“ada di kamar, masuk aja sayang” kata mama raka
Aku pun berjalan menuju kamar raka, belum sempat aku membukanya, raka sudah membuka pintu.
Raka kaget kemudian mengajakku ke balkon rumahnya, seolah ia menyembunyikan sesuatu di kamarnya tersebut. Dia selalu saja tidak mengizinkan ku  masuk kamarnya. Ini yang membuat aku penasaran.
Malam ini raka akan menemaniku menyelesaikan ending dari novel buatanku,aku akan mengikuti lomba menulis  di luar kota selama 1 minggu, jika aku menang mungkin aku bisa 1 bulan disana karna nanti masih banyak yang musti di urus. 
aku suka menulis dan aku bercita cita menjadi seorang penulis, raka selalu menyemangatiku, dia adalah orang pertama yang selalu membaca cerpen cerpen buatanku. Raka memang sahabat yang setia, aku beruntung bisa mengenalnya.
“raka, misalkan aku menang nanti ,pasti aku bakal lama disana. Kamu bakal kangen aku gak?”
“iyalah, ntar ga ada manusia pesek yang bisa aku tarik hidungnya” jawab raka mengejek
“ihhh rese deh” gerutuku sambil cemberut
“jangan cemberut dong, ayok ikut aku” sahutnya berusaha merayu dan menarik tanganku , mengajakku ke suatu tempat.
Ternyata raka mengajak ku ke taman, tepat dimana 11 tahun yang lalu aku memulai persahabatan ku dengannya.
Aku tersenyum girang, rasanya memori masa kecilku itu kembali terulang malam ini.  aku menoleh ke arah raka, raka tau maksud ku. Kami pun pergi ke tempat ayunan tersebut. Aku duduk disana dan raka membantu ku mengayunkan ayunan tersebut. Sungguh rasanya aku dan dia lupa bahwa usia kita sekarang 15 tahun, terlalu lama terbuai dalam ingatan masa kecil.
Saat sedang asyiknya bermain, tiba tiba hujan turun dengan tiba tiba, sangat deras.
Aku segera mengajak raka pulang, namun ia tetap ingin disini. Ku lihat wajah nya yang memucat, tubuhnya mengigil baru kali ini aku melihat keadaannya seperti ini.
“raka ayo kita pulang” ajakku
Namun dia menggeleng masih saja bertahan di tempat itu
“kalau kamu mau pulang, pulang saja sendiri tanpa aku, biar aku langsung pergi ” jawabnya datar
“jangan pergi” sahutku penuh kekhawatiran. walau sebenarnya aku bingung dengan perkataannya
“jangan khawatir aku gak bakal pergi, aku cuman pengen nikmatin hujan terakhirku sama kamu”
Aku bingung dengan perkataannya namun tiba tiba saja aku langsung memeluknya. Aku malu aku takut dia akan menertawakanku setelah ini. tetapi tidak sama sekali, dia membalas pelukanku bahkan pelukan nya lebih erat. Aku bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat, begitupun juga aku, aku merasa nyaman berada dalam pelukannya bahkan dinginnya air hujan pun tak ku pedulikan kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar