Sabtu, 12 Januari 2013

I Love You , MY BEST FRIEND [part3]

Ke esokan harinya, aku mulai mempersiapkan barang barang ku selama di perlombaan nanti, hari ini aku berangkat ditemani raka ke bandara. Lagi lagi orangtua ku masih saja sibuk mengurus perusahaan barunya di singapure.
#Sesampai di bandara
“raka ntar mau oleh oleh apa?” tanyaku
“gak perlu kinta, aku cuman pengen kamu bawa pulang kemenangan dan keberhasilan kamu, buat aku bangga” kata raka sambil tertawa kecil dan kembali menarik pelan hidungku.
“pasti raka. Demi kamu dan untuk kamu cadel” jawab ku gemas mencubit kedua pipinya
15 menit, pesawatku akan takeoff, dapat ku lihat wajah raka seperti sangat berat melepas ku, seolah ia ingin berkata sesuatu namun hanya tertahan di bibirnya.
“raka sebentar lagi pesawat ku take off” ucapku padanya sambil bersiap siap
Raka segera berdiri di hadapanku, dan menatap mataku dalam, tatapannya begitu teduh hingga aku rasanya ingin lebih lama lagi menikmatinya.
“kinta, disana nanti aku gak ada, jadi kamu harus bisa beresin kamar kamu sendiri,jangan manja. Dan ini buat kamu kinta ” ujar raka sambil memberikan sebuah kaset dvd, entah apa isinya.
Aku mengambilnya dan segera ku Tanya “ini apa sih cadel?”
“pokoknya sebelum kamu menang dan kembali kesini ,kamu ga boleh nonton itu dulu” ujar raka.
5 menit lagi pesawatku takeoff , raka segera memelukku dengan erat. Dan tidak ku duga, dia mengecup keningku ini baru pertama kali, perasaan ku tak karuan saat itu. namun aku segera menuju pesawat dan jauh jauh semakin jauh ku melihat bayang raka dari hadapku.
************
1 bulan kini, aku berhasil menjadi juara, aku senang sekali bisa menepati janji ku kepada raka , disana aku juga bisa lebih belajar mandiri dan hari ini aku kembali menginjakkan kakiku di kotaku tersayang.
Suasana ini sangat ku rindukan .ku pejamkan mataku merasakan hembusan angin sepoi.  Sambil Menarik koper yang ku bawa, menengadahkan wajahku menatap langit biru yang indah.
“raka aku datang” ucapku pada langit membayangkan jika raka masih menungguku membawa kemenangan yang aku janjikan!
“aku berhasil cadel…” aku bergumam penuh semangat kebahagiaan sambil memeluk fotoku dan raka sahabatku, foto yang sangat berarti untuk ku “sekarang aku akan menemui mu” sahutku berbicara dengan sosoknya yang terekam dalam sebuah foto.
Sesampainya dirumah ,kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur empukku yang 1bulan lamanya ku tinggalkan. Meraih album biru yang berada di laci samping tempat tidurku.
“kangen aku gak cadel ?” Tanya ku lagi dan lagi melihat fotonya yang tengah mencubit pipiku. Dan disana aku dan cadel tersenyum penuh kebahagiaan, ini adalah foto favoritku.
Segera ku bersiap menemui raka, ku simpan tanda penghargaan ku atas kemenangan yang ku janjikan didalam tas biru ku. Benda benda koleksi ku kebanyakan biru, karena itu adalah warna favorit ku dengan raka.
Aku terburu buru tak sabar ingin melepas rindu terhadapnya, tapi tiba tiba angin berhembus kencang masuk ke jendela kamarku membuat foto yang berada di meja belajarku yaitu foto raka yang berdiri disamping fotoku terjatuh.
“rakaaa!” tiba tiba aku meneriakkan namanya , dan mencemaskannya sangat cemas.
Aku lari terburu . air mata ku tak dapat ku bendung lagi, ia mengalir sendiri begitu deras. Kembali aku merasakan tangisan yang dulu saat aku di tinggal orang tua ku pergi keluar kota. Dan saat itu hanya raka yang bisa menghapusnya, semenjak aku mengenal raka ,aku begitu jarang mengenal air mata.
Tapi sekarang yang di fikiran ku hanya raka raka dan raka . dimana dia, belum juga aku tau bagaimana keadaannya aku sudah secemas ini.
“rakaaa” teriakku saat tiba di depan gerbang rumahnya sambil mengusap air mataku
Ku lakukan itu berulang kali dan tak ada jawaban. Tiba tiba seorang tetangga yang melihat ku daritadi datang mendatangiku dan member tahu ku bahwa raka sakit, semenjak sebulan yang lalu ia dirawat.
Berarti semenjak kepergian ku bulan lalu dia sudah sakit? Aaah bodoh sahabat macam apa aku.
raka maafkan aku, jika aku tau akan seperti ini, aku tidak akan berangkat kemarin.
Aku bergegas menuju rumah sakit yang di beritahukan tetangga ku tersebut. Sesampai dirumah sakit segera ku cari kamar tempat dimana raka berada. Bebarapa menit mencari ,aku rasa aku menemukan kamar itu ku buka pintu nya dan “rakaa!” langkah ku terhenti .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar